Selasa, 18 Juli 2017

untuk bangsa ku

Aku Engkau adalah? 


Problem di bangsa akan binasa dan musnah andai saja kita menyadari pentingnya merawat mendidik membimbing dan mengarahkan setiap anak yang lahir di bangsa ini dengan penuh cinta, biar saja negeri terpuruk selam 25 tahun untuk memfasilitasi kebutuhan mereka anak bangsa dari sabang sampai marauke, tapi 1000 tahun kemudian kita menjadi bangsa yang benar - benar hebat.

Pengorbanan para pahlawan rakyat pejuang bangsa pendulu, harus tetap berkobar tidak boleh padam walaupun hanya sedikit. Sebagai generasi muda harus tahu bagaimana terbentuknya negeri ini diatas darah para pahlawan yang telah memberikan segalanya jiwa, raga, bahkan harta. Itulah harga untuk mencapai sebuah kemerdekaan demi tercipta negeri yang aman nyaman dan tentram. Untuk siapa semua itu dilakukan?? UNTUK KALIAN GENERASI MUDA PENERUS BANGSA!!!!!!.
Kita semua tahu perjuangan yang dilakukan. Bung Tomo,dengan pidatonya yang menggetarkan hati arek arek surabaya tanpa peduli sedikit pun nyawa harta keluarga menjadi taruhannya. Bahkan jauh sebelum itu Tuanku Imam bonjol memerangi penjajah yang menginjakkan kakinya di Sumatera Barat. Tidak hanya di Sumatera bahkan di timur Nusantara Kalimantan, Sulawesi, bahkan Papua.
Entah berapa banyak mayat yang tergeletak di tanah ibu pertiwi,  entah 
Kalianlah yang bisa menjawab harapan yang tinggi itu. 
Dari tahun 45 sampai abad 20 Zaman berjalan dengan sangat lincah meninggalkan mereka yang tak mampu mengikutinya, bahkan menjadi korban kekerasan sang zaman. LIHAT SEKARANG anak penerus bangsa ini banyak yang menjadi korban kejamnya sang zaman, entah sudah berapa banyak pelajar yang menikmati narkoba, entah berapa banyak pelajar wanita menjadi korban kemajuan zaman yang tak terkendali.
Zaman adalah yang menentukan apakah kamu bisa menaklukkannya atau malah dilulantahkan berkeping keping hancur berantakan. 

Renungkanlah!!!!! 

Berlanjut

Rabu, 17 September 2014

aku skripsi dan kau

satu langkah sejuta kenangan
satu tatapan sejuta pandangan
satu sentuhan sejuta ketenangan
satu belaian sejuta kehangatan
itulah dirimu

ibarat pohon walau diam tapi memberi kehidupan
bagai krayon yang memberi warna hidupku
kau bagaikan skripsi ku yang akan berakhir di ujung kata
perpisahan itulah yang terjadi

Di cover tertulis hubungan antara kita
Di daftra isi tertulis perjalan kita
Di Bab 1 tertulis latar belakang cinta kita
Bab 2 tertulis karya kita
Bab 3 tertulis metode percintaan kita
Bab 4 tertulis pembahasan kehidupan cinta kita
Bab 5 tertulis tentang penutupan hubungan antara kau dan aku
dan terlampir indah di halaman terakhir dengan sejuta kenangan

Minggu, 19 Januari 2014

contoh satlan

RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN ( R P B )
Bidang Bimbingan                  : Konseling Kelompok
Sasaran Layanan                     :
Lembaga Pendidikan              :
Fungsi Layanan                     : Pemahaman
Alokasi Waktu                        : 
Waktu / Tanggal                      :
Tempat Penyelenggaraan        : Ruang kelas
A.    Standar Kompetensi
Memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya kepercayaan diri  sebagai modal awal siswa dapat menuju kesuksesan.
B.     Kompetensi Dasar
  1. Memberi pemahaman tentang mengapa pentingnya kepercayaan diri
  2. Memberi gambaran kepada siswa tentang langkah-langkah apa yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri yang dimiliki siswa
  3. Melatih keberanian siswa dalam berbicara dalam memberikan pikiran dan ide terhadap siswa lain.
C.    Materi Bimbingan
Proses materi :
1.      Siswa diminta mendengarkan tentang penjelasan guru.
2.      Masing-masing siswa diminta untuk mempratikkan latihan dasar berbicara yang baik.
3.      Proses tersebut akan dibimbing dan diarahkan oleh guru.
D.    Indikator
  1. Memberi pemahaman tentang mengapa berbicara di depan umum dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa.
  2. Memberi latihan praktik dasar tentang bagaimana cara berbicara yang baik
E.     Metode
Dinamika kelompok, tanya jawab, dan praktek


F.     Sumber dan Media Bimbingan
Sumber                              : Media komunikasi dan informasi Bid Humas Polda DIY oleh AKP Kusilah, SH
Media Bimbingan             : Bahan untuk presentasi, komputer, dan LCD
G.    Langkah-langah kegiatan Bimbingan
1.      Kegiatan Pembuka
a)      Guru mengucapkan salam
b)      Guru menjelaskan kegiatan dan tujuan bimbingan
2.      Kegiatan Inti
a)      Guru menjelaskan tentang pentingnya mempelajari keterampilan komunikasi.
b)      Guru menjelaskan bagaimana latihan dasar berbicara yang baik.
c)      Siswa diminta mempratikkan latihan dasar yang telah disampaikan.
d)     Guru membantu dan mengarahkan ketika siswa bertanya tentang latihan dasar berbicara tersebut.
3.      Kegiatan Penutup
a)      Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan
b)      Guru menutup bimbingan
H.    Penilaian
      Melakukan observasi tentang bagaimana jalannya latihan dasar berbicara yang baik dan benar.


Yogyakarta,    ……………….
Mengetahui
Pembimbing BK


(                           )








PUBLIK SPEAKING
( MELATIH BERBICARA DI DEPAN UMUM)

Berbicara di depan umum bukan hal yang mudah, tetapi juga bukan hal yang mustahil dilakukan. Bagi beberapa orang, berbicara di depan umum adalah suatu keharusan, baik demi kariernya ataupun demi kehidupan sosialnya. Banyak pembicara andal di dunia ini, tetapi tidak banyak dari mereka yang berkenaan membagi rahasianya, sebagian besar dari kita menganggap bahwa mereka telah memiliki kemampuan untuk menarik perhatian public sejak dilahirkan, bahwa kemampuan berbicara di depan publik adalah bakat alam yang dianugerahkan Tuhan kepada orang tertentu.
Pertama-tama kita harus menyingkirkan dulu pemahaman itu, yakinlah bahwa kemampuan berbicara di depan umum bukanlah bakat tetapi keterampilan yang dapat dipelajari. Melalui beberapa metode dan kita semua harus menyadari bahwa sebenarnya setiap orang memiliki potensi dan kepercayaan diri dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai keberanian berbicara di depan public. Bagaimanapun untuk mampu berbicara, latihan adalah kuncinya, mulai dari berdiri, mencoba tehnik-tehnik, bangkit, bergerak maju untuk mencapai suatu tujuan, apa yang harus dilakukan saat jantung berdebar, telapak tangan basah, lidah kelu, dan mulut kering.
Apabila anda akan menyampaikan presentasi pasti anda akan menyiapkan media yang akan digunakan dalam presentasi selain isi dari materi itu sendiri seperti :
  • Susunan kata
  • Jenis huruf
  • Tampilan gambar
  • Diagram
  • Chart
  • Warna dsb.
Seberapa penting suara dapat menarik perhatian audience?
Merdu dalam berbicara harus melalui pemantapan dalam :
·         Artikulasi
·         Nada
·         Tone
·         Volume
Setelah orang memperhatikan penampilan atau body language dan suara kita, barulah perhatikan penampilan atau body kita bawakan, apabila audience tidak merasa nyaman dengan visual dan voice kita maka dapat kita pastikan mereka akan cepat bosan dengan presentasi yang kita bawakan. Jadi, ubahlah cara persiapan anda dalam menghadapi suatu presentasi atau tampil di depan publik. Pertama-tama perhatikan penampilan dan body language anda, kemudian tidak lupa latihan olah vocal yang baik dan benar, serta siapkan materi dengan matang dan lakukan presentasi dengan tenang. Maka dari itu untuk mendukung terciptanya penampilan berbicara yang baik maka kita lakukan latihan dasar sebagai berikut:
LATIHAN DASAR 1.
·         Berdiri tegak
·         Garis tulang belakang dan tengkorak belakang berada pada satu garis lurus
·         Bertumpu pada dua kaki
·         Rileks / santai
Ini dimaksudkan agar pengembangan tehnik vocal dapat dicapai secara maksimal, sikap badan yang salahdapat mengganggu kualitas vocal yang dihasilkan.


A
B
Letakkan kedua tangan dipinggul, lalu tarik ke atas kira-kira 10cm sampai ibu jari berada pada bagian pinggang di bawah tulang iga dan 4 jari lainnya memegang daerah pinggul sampai perut. Gunanya adalah untuk dapat membantu merasakan perubahan tekanan yang terjadi pada perut kita.
Hirup udara melalui hidung, isi rongga dada dengan udara sebanyak-banyaknya, bahu jangan sampai terangkat, kempiskan perut tahan 5 detik, keluarkan dengan cara meniup perlahan sampai nafas habis. Lakukan latihan sampai 10 kali.

Tujuan latihan ini untuk membangunkan otot pada rongga diafragma, melatih dan mengembangkan otot diafragma yang berfungsi sebagai stretching otot perut dan otot diafragma. 
LATIHAN DASAR 2.
Latihan step ini dilakukan bernafas secara normal, rongga dada harus dikembangkan untuk udara yang masuk, untuk latihan nafas penuh, rongga dada akan menekan diafragma ke bawah sehingga paru-paru dapat berkembang, perut bagian bawah tetap rileks dan mengembang pada kita menarik nafas, tarikan nafas yang penuh akan terasa pada bagian pinggang yang ikut berkembang atau juga bagian punggung bagian bawah.
Tujuannya untuk menyediakan ruang agar paru-paru dapat berkembang sepenuhnya ke bawah (rongga perut) dan ke depan (rongga dada) juga akan sangat efektif untuk mengkonsentrasikan aliran udara ke bawah punggung.


A
B
Tarik nafas dengan kuat melalui hidung, mulut dan tenggorokan secara santai, bahu jangan sampai terangkat, tahan 5 detik, keluarkan perlahan dengan suara sssss…… (mendesis) sampai nafas habis.
Lakukan masing-masing 10x.
Rasakan lidah kita ke depan secara rileks ujung lidah menempel di belakang gigi bagian bawah pertahankan tekanan udara yang stabil, usahakan jangan ada jeda antara saat menarik udara dan awal mengeluarkan nafas.
Biarkan nafas udara mengalir.

Cobalah bernafas lebih kuat atau lebih lembut tanpa mempengaruhi tekanan yang konstan dari awal sampai akhir nafas.
LATIHAN DASAR 3.
Kesalahan ucap saat mengeluarkan suara adalah segan membuka mulut, rahang bawah terlalu keras dan kaku, banyak mereka yang mengeluarkan suara tidak memperhatikan penggunaan alat pengucapannya, maka apabila tidak diketahui apa saja alat-alat pengucapan kita dan bagaimana cara menggunakannya, agar kita dapat mengeluarkan suara dengan cara yang baik dan kualitas suara dapat dikembangkan secara maksimal.
Suara vocal terbentuk oleh rongga mulut dengan teknik artikulasi komponen :
·         Langit-langit keras
·         Langit-langit lunak
·         Bibir
·         Gigi
·         Lidah
·         Rahang bawah
Keindahan, kemerduan  dan kemurnian suara amat bergantung pada bentuk mulut, sedangkan bentuk mulut yang ideal akan menghasilkan suara yang memenuhi syarat-syarat keindahan, baik volume maupun warna suara.
LATIHAN DASAR 4.
HURUF A
·         Rahang bawah tertarik dengan maksimal ke bawah.
·         Mulut membuka minimal dengan 3 jari.
·         Lidah berada rileks dibelakang gigi bagian bawah tidak menyentuh pangkal gigi bagian bawah.
HURUF E
·         Mulut melebar maksimal kea rah samping.
·         Jarak antara gigi dapat diukur dengan 1 jari posisi terlungkup
·         Lidah berada persis di belakang geraham yang cenderung terkatup.
HURUF O
·         Mulut membesar maksimal ke arah depan.
·         Membentuk lubang sebesar ibu jari
·         Lidah membentuk lingkaran ke atas, di belakang geraham.
HURUF U
·         Mulut membulat maksimal ke depan.
·         Membentuk lubang sebesar jari kelingking
·         Lidah membentuk lingkaran ke atas, tetap rileks di belakang geraham.
                          LATIHAN
U - A – I – U – A
I –E – O – A – U – I – A – E – O – U
U – O – A – I – U – A – I
Lakukan latihan vocal ini secara berulang-ulang.
LATIHAN ARTIKULASI
  1. Unsur yang paling penting dalam mengeluarkan suara adalah lafal, ucapan kata atau artikulasi.
  2. Lafal yang baik tidak saja sanggup memberikan pengertian kepada pendengarnya, melainkan memiliki nilai yang lebih besar dari itu ialah membantu menciptakan kemerduan dan kejernihan suara.
  3. Lafal dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
    1. Huruf hidup ( huruf vocal )
    2. Huruf mati ( konsonan )
  4. Pengucapan kata-kata yang jelas dan tepat, huruf mati memiliki peranan yang sangat penting, maka latihan untuk pengucapan huruf mati secara tepat harus mendapat perhatian sepenuhnya. Kurang jelasnya pengucapan kata atau artikulasi disebabkan oleh kurang supel atau kurang fleksibelnya alat-alat pengucapan. Dan fleksibelnya alat-alat pengucapan hanya bisa dicapai melalui latihan-latihan pelemasan.
LATIHAN PENGUCAPAN RANGKAIAN KATA HURUF A
PAPA BABA MAMA TATA RATA KATA PATAH BALAM GANJAL BAYAM DALAM SAWAH TAK ADA RASA BAWAH MANA SADAR TANYA APA DAYA TANGAN BAPAK WARNANYA RAGA JAYALAH NADA NASAL SAMA SAJA WARGA MASYARAKAT RAGAM GAYA PARA RAKYAT SAAT SAMA AKAN DATANG RAJA DADA TAHAP AWAL TANPA KARAWANG SABAR BACA TAWA HANYA RANGKAP BANYAK
LATIHAN PENGUCAPAN RANGKAIAN KATA HURUF I
INI BIBI SITI LILING PIPI MISI MIMPI BILIK TIPIS MIRIP DIRI RIBI KLINIK TINGGI MILIK DIDI VISI SISI LILIN PILIN TITIP BINTIT MIRIP KIRI BIRI INI KRITIS DIDILI BIJI LIPIT MISIL WIJI SIKI CIRI SISI PIRING LIRIK GILING BITING
LATIHAN PENGUCAPAN RANGKAIAN KATA HURUF U
USUS TURUN GUNUNG MUNCUL CURUG SURUP PURUT TUWUK NUJU MURUS DULU GUNDUL SURUT SUNDUL RUKUN BULU SUBUH NUHUN TUBRUK JURUS KURUS KUTU BUSUK DUDUK DUKUN BURUH FULUS KUDU JUNTRUNG SUSU PUNDUK WUKULU RUNTUH BEDUG LULUH KUPLUK LUSUH
LATIHAN PENGUCAPAN RANGKAIAN KATA HURUF E
BEBEK CEPER DEREK CEK PELE YERE GELE VETE RESE GERE SEKET TEGE GEJEK TEVE KAGE BEJE GERE TEMPEL RENGKEP DEREK BELEK TEPES BEBE KEPENG REJET KEDE PESEK SEKENG PENDEK LELET BEDENG TEMPE TEKE KESET REMEH TEMEH LENTENG BENTENG LEPEK KETENG DEWE
LATIHAN PENGUCAPAN RANGKAIAN KATA HURUF O
JOMPO ROSO LONDO TOLONG BONYOK JOROK TOKO SODOK BOLOK GOLONG COBLOS DONDONG KOMPOR ROKOK SORONG SOTO GONTOK JOMBLO TONG JOB DOR NONGOL NGOMPOL COPLOK DODO JOLO KORO SLOMOT ROROT SOLO
Kembangkan kepercayaan diri untuk berlatih berkomunikasi dengan cara :
·         Perkaya diri anda dengan ilmu
·         Perbanyak waktu bersosialisasi
·         Jangan anggap audience lebih hebat dari anda
·         Biasakan diri anda untuk mengungkapkan fikiran/ perasaan dimulai dari orang yang terdekat.
·         Belajar untuk jadi pendengar yang lebih baik ( melatih konsentrasi ).
·         Jangan malu berlatih di muka cermin.

jaket

Jaket couple designnya keren abis gan.


Senin, 28 Oktober 2013


Dalam konsep behavioral, perilaku manusia merupakan hasil belajar, sehingga dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi belajar. Pada dasarnya, proses konseling merupakan suatu penataan proses atau pengalaman belajar untuk membantu individu mengubah perilakunya agar dapat memecahkan masalahnya.

 
TEKNIK / PROSES KONSELING

Menurut Krumboltz dan Thoresen (Shertzer & Stone, 1980, 190), konseling behavioral merupakan suatu proses membantu orang untuk belajar memecahkan masalah interpersonal, emosional, dan keputusan tertentu. Penekanan istilah belajar dalam pengertian ini adalah atas pertimbangan bahwa konselor membantu orang (klien) belajar atau mengubah perilaku. Konselor  berperan membantu dalam proses belajar dengan menciptakan kondisi yang sedemikian rupa sehingga klien dapat mengubah perilakunya serta memecahkan masalahnya.Mengenai metode konseling, Krumboltz mengkategorikan menjadi empat pendekatan yaitu :

1.  Operant learning Hal yang paling penting adalah penguatan (reinforcement) yang dapat menghasilkan perilaku klien yang dikehendaki. Konselor hendaknya dapat memilih tindakannya agar dapat memberikan penguatan terhadap perilaku klien. Disamping itu konselor diharapkan dapat memanfaatkan situasi diluar klien untuk memperkuat perilaku klien yang dikehendaki. Yang harus diperhatikan adalah saat yang tepat untuk memberikan penguatan baik dalam wawancara maupun di luar wawancara. Dalam penguatan ini ada empat hal yang harus diperhatikan yaitu:
   a.  Penguatan yang diterapkan hendaknya memiliki cukup kemungkinan untuk mendorong klien
b b. Penguatan hendaknya dilaksanakan secara sistematis
c c. Konselor harus mengetahui kapan dan bagaimana memberikan penguatan
d d. Konselor harus dapat merancang perilaku yang memerlukan penguatan

2.      Untative learning / social modeling
Diterapkan oleh konselor dengan merancang suatu perilaku adaptif yang dapat dijadikan model oleh klien. Model-model perilaku adaptif dapat dalam bentuk rekaman, pengajaran perprogram, video, film, orang atau biografi. Model-model yang dipilih hendaknya merupakan suatu subyek yang berprestise, kompeten, dapat diketahui, atraktif (menarik),dan berpengaruh. Semua akan berpengaruh kepada klien apabila memiliki kemiripan dengan klien.
Cognitive learning Pembelajaran kognitif merupakan metode yang berupa pengajaran secara verbal, kontrak antara konselor dengan klien, dan bermain peran. Metode ini lebih banyak menekankan aspek perubahan kognitif klien dalam upaya membantu klien memecahkan masalahnya.
Adapun terknik-teknik yang biasa digunakan dalam keempat pendekatan metode di atas adalah antara lain : desentisisasi sistematis, metode latihan rileks, teknik-teknik penguatan, pembuatan model restrukturing kognitif, penghentian pikiran, latihan ketegasan, latihan keterampilan sosial, program manajemen diri, pengulangan perilaku, latihan khusus, teknik-teknik terapi multimodal, tugas-tugas pekerjaan rumah.
4.      Emotional learning pembelajaran emosional diterapkan pada individu yang mengalami suatu kecemasan. Pelaksanaannya dilakukan dalam situasi rileks dengan menghadirkan rangsangan yang menimbulkan kecemasan bersama suatu rangsangan lain yang menyenangkan. Dengan cara itu maka kecemasan dapat berkurang dan akhirnya dapat dihilangkan.
Penggunaan teknik-teknik oleh konselor behavioral tergantung kepada berbagai variabel, antara lain : kelebihan dan perilaku klien, macam masalah klien yang memerlukan bantuan, macam dan nilai penguatan yang tersedia dalam lingkungan klien, orang lain yang mempunyai artti tertentu bagi kehidupan klien dan dapat membantu konselor dalam meningkatkan perubahan perilaku yang dikehendaki.
Dalam kegiatan konseling behavior tidak ada suatu teknik konseling yang selalu harus digunakan, akan tetapi teknik yang dirasa kurang baik dieliminasi dan diganti dengan teknik yang baru. Krum boltz dan Thoresen ( dikutip dalam Huber & milman dalam Corey, 2007 ; 207 ) mengatakan bahwa tidak ada pembatasan – pembatasan atas teknik – teknik yang bisa dicoba oleh para konselor perilaku kecuali, tentunya , pembatas etis. Eksperimentasi adalah bagian yang esensial dari tugas konselor. Dengan demikian tidak terdapat daftar tentangv teknik-teknik yang direkomendasikan untuk digumakan oleh konselor perilaku.
Meskipun tidak ada daftar khusus yang disetujui oleh para konselor perilaku tentang teknik-teknik konselingnya, namun teknik-teknik utama yang umum digunakan adalah : desensitisasi sistematik, terapi implosive, latihan asertif, terapi aversi, dan pengondisian operan.
Penjelasan singkat beberapa teknik tersebut sebagai berikut ( Corey,2007; Willis,2004 : Goldstain, 19973):
 
Desensitisasi sistematik (systematic desensitization)Teknik ini dikembangkan oleh Wolpe yang mengatakan bahwa semua perilaku neurotic adalah ekspresi dari kecemasan. Respon terhadap kecemasan itu dapat dieliminasi dengan menemukan respon yang antagonistic. Perangsangan yang menimbulkan kecemasan secara berulang-ulang disndingkan dengan keadaan relaksasi sehingga hubungan antara rangsangan dengan respon terhadap kecemasan dapat dieliminasi. Teknik ini bermaksud mengajar konseli untuk memberikan respon yang tidak konsisten dengan kecemasan yang dialami konseli. Teknik ini tak dapat berjalan tanpa teknik relaksasi. Dalam proses konseling, konselor diakjar untuk santai dan menghubungkan keadaan santai itu dengan membayangkan pengalaman-pengalaman yang mencemaskan, menggusarkan atau mengecewakan.
Situasi yang dihadirkan disusun secara sistematis dari yang kurang mencemaskan hingga yang palibng mencemaskan. Corey (2007) menjelaskan bahwa pelaksanaan teknik ini dapat mengikuti prosedur berikut :
·        Analisis perilaku yang menimbulkan kecemasan
·        Menyusun hierarki atau jejaring – jejaring situasi yang menimbulakan kecemasan dari yang kurang hingga yang paling mencemaskan konseli
·        Memberi latihan relaksasi otot-otot yang dimulai dari lengan hingga oto kaki. Kaki konseli diletakan diatas bantal atau kain wol. Secara terinci relaksasi otot dimulai dari lengan , kepala kemudian leher dan bahu, bagian belakang,perut dan dada , dan kemudian anggota bagian bawah
·        Konselin diminta membayangkan situasi yang menyenangkan seperti dipantai, ditengah taman yang hijau dan lain-lain.
·        Konseli disuruh memejamkan mata , kemudian disuruh membayangkan situasi yang kurang mencemaskan. Bila konseli sanggup tanpa cemas atau gelisah,berarti situasi tersebut dapat diatasi konseli. Demikian seterusnya hingga ke situasin yang paling mencemaskan.
·        Bila pada suatu situasi konseli cemas dan gelisah, maka konselor memerintahkan konseli agar membayangkan situasi yang menyenangkan tadi untuk menghilangkan kecemasan yang baru terjadi.
·        Menyusun hierarki atau jenjang kecemasan harus bersama konseli dan konselor menuliskanya di kertas
2.      Terapi implosif dan pembanjiran
Teknik-teknik pembanjiran berlandaskan paradigm mengenai penhapusan eksperimental. Teknik ini terdiri atas pemunculan stimulus berkondisi secara berulang-ulang tanpa pemberian penguatan. Teknik pembanjiran berbeda dengan teknik desensitisasi sistematik dalam arti bahwa pada teknik pembanjiran tidak menggunakan agen pengondisisan baik maupun tingkatan kecemasan. Konselor memunculkan stimulus-stimulus penghasil kecemasan, konseli membayangkan situasi, dan konselor berusaha mempertahankan kecemasan konseli.
3.      Latihan Asertif ( Asertive Learning)
Latihan Asertif merupakan teknik dalam konseling perilaku yang menitikberatkan pada kasus yang mengalami kesulitan dalam perasaan yang tidak sesuai dalam menyatakannya. Sebagai contoh, ingin marah, tapi tetap berespon manis. Assertive training adalah suatu teknik untuk membantu konseli dalam hal-hal berikut:
·        Tidak dapat menyatakan kemarahannya atau kejengkelannya
·        Mereka yang sopan berlebihan dan membiarkan orang lain mengambil keuntungan dari padanya
·        Mereka yamg mengalami kesulitan dalam berkata “tidak”
·        Mereka yang sukar menyatakan cinta dan respon positif lainnya.
·        Mereka yang merasakan tidak punya hak untuk menyataksi pendapat dan pikirannya
Ketika menjalani kegiatan assertive training konselor berusaha memberikan keberanian kepada konseli dalam mengatasi kesulitan terhadap oramg lain. Pelaksanaan teknik ini ialah role playing( bermain peran ). Konselor , misalnya , berperan sebagai atasan yang galak dan konseli sebagai bawahannya. Kemudian di balik, konseli menjadi atasan yang galak dan konselor menjadi bawahan yamh mampu dan berani mengatakan suatu kebenaran. Hal ini memang bertentangan dengan perilaku konseli selama ini, dimana jika ia dimarahi atasa duam saja, walaupun dalam batinnya ingin mengatakan bahwa ia benar.

4.      Terapi Aversi (Aversion therapy)
Teknik ini bertujuan untuk menghukum perilaku konseli yang negative dan memperkuat perilaku yang positif. Hukuman bisa dengan kejutan listrik, atau memberi ramuan yang membuat orang muntah. Secara sederhana, anak yang suka marah dihukum dengan mengabaikan atau membiarkannya, tanpa meresponnya. Perilaku maladjustive diberi kejutan listrik, misalnya anak yang suka berkata berbohong. Perilaku homoseksual dihukum dengan member pertunjukan film yang disenanginya lalu dilistrik tangannya dan listriknya mati.

5.      Pekerjaan Rumah ( home – work )
Pekerjaan rumah merupakan suatu kegiatan latihan bagi konseli yang kurang mampu menyesuaikan diri terhadap situasi tertentu. Caranya ialah dengan member tugas rumah untuk satu minggu. Misalnya tugas konseli adalah tidak menjawab jika dimarahi ibu. Konseli menandai hari apa ia menjawab dan hari apa ia tak menjawab.jika selama seminggu ia tak menjawab selama lima hari , berarti ia diberi lagi tugas tambahan selama tujuh hari tak menjawab jika dimarahi. Pekerjaan rumah terus diberiksn hingga tujuan konseling atau perbaikan perilaku yang dikehendaki tercapai.

Pendekatan perilaku ini telah diterapkan secara luas pada terapi individual dan kelompok, lembaga-lembaga, sekolah-sekolah, dan situai belajar lainnya. Terapi perilaku adalah pendekatan pragmatis yang berlandaskan kesahihan eksperimental atas hasil-hasil. Kemajuan atau kegagalan bisa ditaksir, dan teknik-teknik baru yang bisa dikembangkan